KATUK
(Sauropus androgynus (L) Merr.)
Tanaman Katuk
termasuk family Euphorbiaceae. Tanaman ini merupakan tanaman perdu, tinggi 2-5
m. batang berkayu, bulat, bekas daun tampak jelas, tegak, daun muda berwarna
hijau dan setelah tua berwarna cokelat kehijauan. Daun majemuk, bulat telur,
ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, panjang 1-6 cm, lebar 1-4 cm,
pertulangan menyirip, warna hijauh. Bunga majemuk bentuk payung di ketiak daun,
mahkota bulat telur, warna ungu. Buah buni, bulat, beruang tiga, diameter lebih
kurang 1,5 mm, warna hijau keputih-putihan. Daun katuk mengandung senyawa
steroid, polifenol, quercetin dan kaempferol.
CARA MENDAPATKAN KATUK
Tanaman Katuk
banyak dibudidayakan oleh petani di kebun-kebun juga dipekarangan rumah. Tanaman
ini sangat mudah diperoleh di pasar sayuran. Perbanyakan tanaman Katuk dapat
dilakukan dengan stek batang. Perawatannya tanaman ini cukup mudah, umumnya
dipupuk menggunakan pupuk kandang ditambah dengan pupuk urea dan pupuk SP. Tanaman
ini akan tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga 1.300 m dpl dan dapat
beradaptasi dengan curah hujan sangat tinggi serta tanah berat. Tanaman Katuk
produktif pda cuaca hangat dan cendrung dorman pada cuaca dingin, tetapi
kualitas produksi tanaman katuk dapat meningkat bila tanaman ternaungi sebagian.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Daun dan Akar.
KHASIAT KATUK
Tanaman katuk
memiliki sifat khas manis, mendinginkan, dan membersihkan darah. Daun katuk
berkhasiat sebagai antipiretik, laktagog, menurunkan demam, pelancar asi dan
memperbaiki suara yang parau sedangkan akarnya berkhasia sebagai penurun demam
dan obat luar untuk penyakit Lepra. Daun katuk juga memiliki aktivitas sebagai
antioksidan, antimalaria, sitotoksik (membunuh sel kanker). Di Taiwan, konsumsi
jus katuk segar sering digunakan untuk mengurangi berat badan, akan tetapi konsumsi
jus tersebut selama 3 bulan berturut-turut dilaporkan dapat menyebabkan
obliterans bronchiolitis konstriktif atau penyakit pada saluran pernafan dengan
adanya luka dan peradangan.
RESEP
1. Demam
dan Kecing sedikit : akar katuk sebanyak 4 g ditambah air 110ml, kemudian
dibuat menjadi infus. Diminum 2 kali sehari, tiap minum 100ml. lama pengobatan
diulang selama 4 hari.
2. Pelancar
ASI : daun katuk segar beberapa helai, dibuat sayuran. Makan harus teratur dan
dipilih makanan yang bergizi.
#sehat alami
dengan herbal. LPPM IPB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar