BROTOWALI
(Tinospora
crispa Miers.Hook. f.& Thems)
Merupakan tanaman asli Indonesia, tumbuhan
liar di hutan, ladang atau ditanam dihalaman dekat pagar, biasa ditanam sebagai
tumbuhan obat. Tanaman merambat ini batangnya berwarna hijau, penuh benjolan,
dan mengandung banyak air. Daunnya yang berwarna hijau muda berbentuk jantung,
dengan lebar antara 6 – 12 cm. bunganya yang bermahkota dengan 6 warna hijau
muda, buahnya juga berwarna hijau.
Brotowali menyebar merata hampir di seluruh
wilayah Indonesia dan beberapa negara lain di Asia Tenggara, dan India. Rasanya
yang pahit dipercaya nenek moyang sanggup melawan penyakit gula, malaria, dan
penyakit kuning.
Suku : Menispernaceaea
Kandungan
& Manfaat
: Zat pahit pikroretin merangsang kerja urat saraf sehingga alat pernafasan
bekerja dengan baik dan menggiatkan pertukaran zat sehingga dapat menurunkan
panas. Kandungan alkaloid berberina berguna untuk membunuh bakteri pada luka. Selain
itu, brotowali juga bermanfaat untuk menambah nafsu makan dan menurunkan kadar
gula.
SIFAT
KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Pahit, sejuk. Menghilangkan sakit
(Analgetik), penurun panas (antipiretik), melancarkan meridian. Antiinlamasi (anti
radang) dan hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah).
Kegunaan
:
1.
Luka, koreng, kudis :
30 cm batang brotowali berikut daunnya
dicuci bersih lalu dipotong masing-masing 5 cm. rebus dengan 6 gelas air selama
½ jam. Setelah agak dingin gunakan untuk membersihkan bagian yang luka. Sementara
itu batang daun brotowali ditumbuk halus dan ditempelkan pada luka lalu dibalut
dengan perban. Balutan dan ramuan daun ini harus diganti setiap 2 hari sekali.
2.
Gatal-Gatal :
Rebus 20g batang brotowali dengan 2 gelas
air sampai airnya tinggal setengah. Diamkan sampai agak dingin, lalu pakai
untuk merendam bagian yang gatal. Lakukan 2 kali sehari.
3.
Menambah nafsu
makan
:
3 helai daun brotowali, 30g batang
brotowali direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Diminum setiap
hari 1 gelas.
4.
Malaria :
20 cm batang brotowali berikut daunnya
direbus dengan 1 liter air sampai airnya tinggal setengah. Setelah dingin,
diminum dengan madu. Ramuan ini untuk diminum 3 kali sehari.
5.
Demam :
Sama dengan resep no. 4.
6.
Hepatitis :
20 cm batang brotowali berikut daunnya
direbus dengan 1 liter air sampai airnya tinggal setengah. Menjelang masak,
masukkan air perasan 3 jari temulawak yang sudah diparut. Saring. Ramuan ini
untuk diminum 3 kali sehari.
7.
Diabetes :
10 cm batang brotowali bersama akar papaya direbus
dengan 3 gelas air. Setelah mendidih, saring dan diamkan sampai agak dingin. Ramuan
ini untuk diminum 2 kali sehari.
8.
Rematik :
10 cm batang brotowali dicuci, dipotong-potong 3 cm. rebus dengan 3
gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring. Setelah dingin, diminum. Ramuan ini untuk
diminum 3 kali sehari.
Yang butuh bibit atau simplisia brotowali bisa hubungi kami di chasiapro@gmail.com atau 082136712513 Siap kirim ke seluruh Indonesia. @Trims Prabowo JOgja
BalasHapusbagi rekan semua yang membutuhkan brotowali kering (simplisia), brotowali bubuk (powder) serta bahan baku herbal/jamu lainnya seperti daun insulin, jahe, kencur, kulit manggis, daun dewa dan lain-lain bisa hubungi Herbadream di 085702118190. terima kasih
BalasHapus