TAHUN 2.500 SM
Catatan pertama tentang penulisan tanaman obat dan
berbagai khasiatnya telah dikumpulkan oleh orang-orang Mesir kuno. Di zaman
Mesir kuno (tahun 2500 SM) para budak diberi ransum bawang untuk membantu
menghilangkan penyakit demam dan infeksi yang umum terjadi pada masa itu. Pada saat
itu, para pendeta Mesir kuno telah melakukan dan mempraktikkan pengobatan
herbal.
TAHUN 980 SM
Sejarah tanaman obat di China berlangsung sekitar 3.000
tahun yang lalu, ketika muncul penyembuhan kerapuhan tulang yang diobati dengan
tanaman.
Bahkan penyembuhan tertua dalam sejarah telah ditemukan
di China, di mana makam seorang bangsawan Han ditemukan untuk menyimpan data
medis yang ditulis pada gulungan sutra. Gulungan sutra berisi daftar 247
tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan yang digunakan dalam menyembuhkan penyakit.
TAHUN 466 SM
Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai
pengunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates (tahun 466 SM), Theophrastus (tahun
372 SM) dan Pedanios Dioscorides (tahun 100 SM) membuat himpunan keterangan
terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica. Orang-orang
Yunani kuno juga telah melakukan pengobatan herbal, mereka menemukan berbagai
tanaman obat baru, seperti rosemary dan lavender pada saat mengadakan
perjalanan ke berbagai daratan lain.
ABAD KE-15
Di Inggris, penggunaan tanaman obat dikembangkan
bersamaan dengan didirikannya biara-biara di seluruh negeri. Setiap biara
memiliki tanaman obat masing-masing yang digunakan untuk merawat para pendeta
maupun penduduk setempat. Pada beberapa daerah, khususnya Wales dan Skotlandia,
para penyembuh Celtik menggunakan obat-obatan dalam perayaan agama dan ritul
mereka. Pengetahuan tanaman obat semakin berkembang denga terciptanya mesin
cetak pada abad ke-15, sehingga penulisan mengenai tanaman-tanaman obat dapat
dilakukan.
Sekitar tahun 1630, John Parkinson dari London menulis
mengenai tanaman obat dari berbagai tanaman. Kemudian Nicholas Culpepper
(1616-1654) dengan karyanya yang paling terkenal yaitu The Complete Herbal and
English Physician, Enlarged, diterbitkan pada tahun 1649. Pada tahun 1812,
Henry Potter telah memulai bisnisnya menyediakan berbagai tanaman obat dan
berdagang lintah. Sejak saat itu banyak sekali pengetahuan tradisional dan
cerita rakyat tentang tanaman obat ditemukan mulai dari Inggris, Eropa, Timur
Tengah, Asia, dan Amerika, sehingga Potter terdorong untuk menulis kembali
bukunya Potter’s Encyclopaedia of Botanical Drug and Preparatians, yang sampai
saat inipun masih diterbitkan. Tahun 1864, National Associatio of Medical
Herbalis didirikan dengan tujuan mengorganisir pelatihan para praktisi
pengobatan secara tradisional, serta mempertahankan standar-standar praktik
pengobatan.
ABAD KE-17
Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan
juga telah berlangsung ratusan tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke-17
seorang botanikus bernama Jacobus Rontius
(1592-1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusguere Naturali et Medica.
Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi merupakan dasar
dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. Van Rheedetot Draakestien
(1637-1691) dalam bukunya Hortus Indicus
Malabaricus. Pada tahun 1888 didirikan Chemis
Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan
tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan
yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selajtunya penelitian dan publikasi
mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang.
#sehat alami.com