Kersen (Muntingia calabura L.) atau yang dikenal
juga dengan Talok adalah sejenis tumbuhan liar yang bisa tumbuh di ketinggian
12 meter. Daunnya hijau abadi, berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Banyak warga
yang sengaja menanam pohon tersebut sebagai pohon peneduh, mengingat daunyya
ang rimbun dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Penyebaran
Meski banyak
dijumpai di Nusantara, kersen bukanlah tenaman asli Indonesia. Kersen dari
berbagai sumber diyakini berasal dari Amerika. Tanaman berbuah kecil namun
manis ini mulanya masuk Filipina pada akhir abad-19, kemudian menyebar ke seluruh
wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kersen dikenal
dengan berbagai nama local. Masyarakat Madura lebih mengenal tumbuhan ini
dengan Baleci. Masyarakat Jawa lebih mengenal dengan Talok. Masyarakat Jakarta
menyebut dengan Ceri.
Diberbagai Negara
buah kersen memiliki sebutan lokal masing-masing, seperti capolin, palman, puan
(Meksiko), capulin blanco (Guatemala dan Costa Rica), capulin de comer (El
Savador), takop farang atau ta kob farang (Thailand), kakhop (Kamboja), cay trung
ca (Vietnam), buah cheri, kerukup siam (Malaya), Jamaican cherry, panama berry,
Singapore cherry (Inggris), Chinese cherry atau Japanese cherry (India).
Mudah Tumbuh
Buah kersen
memiliki ukuran yang kecil. Buah yang belum matang berwarna kehijauan sedangkan
buah yang telah matang berwarna merah. Buah kersen menjadi makanan favorit
anak-anak karena rasanya yang manis. Rasanya yang manis pula mengundang
burung-burung pemakan buah serta kelelawar pada malam hari untuk memakannya.
Kersen termasuk
tumbuhan yang mudah tumbuh. Biji kersen yang tidak tercerna dan dibuang melalui
kotoran burung maupun kelelawar menjadi cara penyebaran utama tumbuhan ini. Kersen
sering tumbuh sebagai semai liar di tepi jalan, di pinggir selokan bahkan
tumbuh di tengah retakan tembok lantai atau pagar, dan akhirnya tumbuh dengan
cepat dan membesar.
Kandungan dan Manfaat Kersen
Meski tergolong
tumbuhan liar, buah kersen mengandung zat-zat yang sangat penting bagi tubuh
manusia. Dalam setiap 100 gram buah kersen mengandung air 77.8 gram, protein
0.384 gram, lemak 1.56 gram, karbohidrat 17.9 gram, serat 4.6 gram, abu 1.14
gram, kalsium 124.6 miligram, fosfor 84 miligram, besi 1.18 miligram, karoten,
0.019 gram, tannin 0.065 gram, riboflavin 0.037 gram, niacin 0.554 gram, dan
vitamin C 80.5 miligram. Adapaun nilai energy yang dihasilkan 380 KJ/100 gram. Selain
buah, daun kersen juga bermanfaat untuk kesehatan karena mengandung senyawa tannin,
flavonoid, dan saponin.
Selain kandungan
diatas ada beberapa manfaat dan khasiat bagi kesehatan dari kersen sebagaimana
penjelesan berikut :
1. Asam
Urat
Secara turun
temurun, kersen telah digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara
mengonsumsi buah kersen sebanyak 9 butir secara teratur 3 kali dalam sehari. Hal
ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam
urat tersebut.
2. Antiseptic
Daun kersen
mempunyai khasiat untuk membunuh mikroba atau sebagai antiseptic. Rebusan daun
kersen terbukti dapat membunuh bakteri C.
Diptheriae, S. Aureus, P. Vulgaris, S. Epidemidis, dan K. Rhizophil. Aktivitas
antibakteri daun kersen ini diduga disebabkan kandungan senyawa seperti tanin,
flavonoid dan saponin yang dimilikinya.
3. Antiinflamasi
Daun kersen
khasiat sebagai antiinflamasi. Rebusan daun kersen bermanfaat untuk mengurangi
radang dan juga menurunkan panas.
4. Antitumor
Daun kersen juga
mempunyai efek antitumor. Kandungan senyawa flavonoid daun kersen dapat
menghambat pertumbuhan sel kanker secara in vitrol laboratoris.
#herbaplus 11/2014