ASAM
JAWA
(Tamarindus indica L.)
Walaupun pohonnya tinggi, daunnya yang
bersirip genap itu kecil-kecil. Pohon asam atau asam jawa sering ditanam di
tepi-tepi jalan di dataran rendah. Daging buahnya asam sedap. Kulit buahnya
coklat. Daging buahnya saat muda berwarna putih kehijauan dan sesudah tua
menjadi coklat. Daging buah itu biasa dipakai mengasamkan makanan, dibuat
sirup, bahkan bisa dipakai membersihkan barang-barang logam yang warnanya
berubah kehitaman.
Daging buah yang sudah tua kadang-kadang
diolah (ditanak) supaya tahan lama. Karena warnanya menjadi kehitam-hitaman,
maka disebut asam kawak.
Suku : Caesalpiniaceae
Kandungan
& Manfaat
: Daging buahnya mengandung
bermacam-macam asam (seperti : asam tatrat, asam malat, asam sitrat,
asam suksinat, asam asetat) yang memudahkan buang air besar. Ia juga
melancarkan peredaran daran dan mendinginkan. Daunnya pun berkhasiat
memperlancar buang air besar dan menghilangkan rasa sakit. Karena mengandung
flavonoid, juga bersifat antiradang. Ia juga membantu pengeluaran keringat.
Kegunaan
:
1.
Bisul :
Asam kawak (daging buah asam matang yang
sudah diolah dan warnanya hitam, bukan coklat) sebesar telur burung puyuh,
direndam dalam 1 gelas air sehingga mengambang, 5 iris temulawak yang dicuci
dulu sebelum diiris, gula aren untuk pemanis. Semua dididihkan sehingga airnya
tinggal setengah. Diminum 1 kali sehari sampai sembuh.
Untuk ditempelkan : asam kawak sebesar
telur burung puyuh, sedikit garam dan sedikit minyak dicampur dan dilumatkan.
Tempelkan ke bisul.
2.
Jerawat :
12 helai daun sambiloto, 10 iris temulawak,
kencur 5 cm, 1 sendok teh adas, 10 helai daun jintan, semua dicuci. Lumatkan
dengan asam kawak sebesar telur burung puyuh. Beri 1 ½ gelas air, saring dan
ampasnya diperas dengan kain. Minum 3 kali sehari.
Untuk obat luar : asam jawa diberi air
bersih, diremas-remas, disaring dan airnya dipakai untuk mencuci muka menjelang
tidur malam.
3.
Gatal berupa
bintik-bintik merah bergelembung air :
8 iris temulawak yang dicuci dulu sebelum
diiris dan gula aren direbus dengan segelas air, sampai airnya tinggal
setengah. Masukkan asam kawak sebesar telur burung puyuh, aduk sampai asam
keluar sarinya. Saring. Minum 1 kali sehari sampai sembuh.
4.
Gatal pada bekas
luka yang sudah kering :
Cara I : asam kawak dilembabkan dengan air
bersih yang sudah matang, lalu digosokkan ke bekas luka yang gatal.
Cara II : 1 sendok makan penuh daun asam,
sepotong empu kunyit, dicuci, dilumatkan, ditempel ke bekas luka yang gatal.
5.
Nyeri haid pada
gadis remaja :
Cara I : 10 iris temulawak yang dicuci dulu
sebelum diiris, gula aren untuk memperbaiki rasa, direbus dengan segelas air
sampai airnya tinggal setengah. Masukkan asam kawak sebesar teluh burung puyuh.
Aduk sampai asamnya mengambang. Saring. Diminum 1 kali sehari selama sebelum
haid.
Cara II : asam kawak sebesar telur burung
puyuh, 10 iris kunyit segar yang dicuci terlebih dahulu sebelum diiris. Seduh
dengan setengah gelas air. Tutup dan biarkan sampai hangat kuku. Saring. Ramuan
ini untuk sekali minum. Lakukan setiap pagi dan sore.
Catatan : ramuan asam kawak jangan diminum
wanita hamil.
6.
Haid bau anyir :
Asam kawak sebesar telur burung puyuh
dicampur dengan 10 iris temulawak yang dicuci dahulu sebelum diiris dan irisan
gula aren, seduh dengan segelas air. Aduk rata. Setelah dingin disaring. Diminum
1 kali sehari selama haid.
7.
Batuk kering :
2 gelas daun asam, 2 gelas daun saga, 5 cm
kayu manis cina dicuci, direbus dengan 3 gelas air sampai airnya tinggal 2
gelas. Diminum siang hari, sebagai pengganti air minum biasa. Ulangi selama
beberapa hari.
8.
Sariawan :
1 cangkir daun asam muda, sepotong kunyit 5
cm. semua dicuci, kunyit diiris. Rebus dengan 4 gelas air sampai airnya tinggal
setengah. Supaya rasanya agak enak, boleh ditambahkan gula aren saat merebus.
Saring. Minum pagi dan sore. Ulangi selama beberapa hari.
Asam kawak sebesar kelereng, 25 helai daun
beluntas dicuci, kunyit 5 cm dicuci, dikupas, sedikit gula aren. Daun asam dan
kunyit dilumatkan, diseduh dengan ½ gelas air panas. Masukkan asam dan gula.
Aduk-aduk sampai gula larut. Peras dengan kain. Diminum menjelang tidur malam
setiap hari.
10.
Campak :
1 gelas daun asam, 3 gelas rimpang kunyit
segar dicuci, diiris, sedikit garam dan gula aren. Semua direbus dengan 2 gelas
air sampai airnya tinggal setengah. Diminum pagi dan sore. Ulangi seperlunya.
11.
Borok (luka berair
dan bernanah, gatal dan pedih)
Biji-biji asam dicuci, dikupas, dilumatkan.
Tempelkan pada borok.
#Intisari...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar